“You know my name, not my story. You’ve heard what I’ve done, not what I’ve been through. If you were in my shoes, you’d fall the first step”.
Kemarin timeline twitter saya sempat rame soal komentar yang (lagi-lagi nggak sensitif) terlontar dari mulut seorang Olga ke Titi Kamal.
“Percuma elo liburan kemana-kemana tapi nggak punya anak”.
Wuih, pas baca asli deh langsung kepengen gaplok cangkemnya! *pardon my language*
Sebagai salah satu dari sekian banyak pasangan yang harus sabar nunggu sekian tahun demi hadirnya sang buah hati, komentar yang nggak berempati kayak gitu selalu bikin hati mencelos sedih.
Selama lebih dari 2 tahun sering banget ditanya kenapa belum juga hamil dan punya anak, di kira sama-sama mentingin karir…. sampai yang paling nyelekit, di becandain nggak bisa ‘bikin anak’. Dari senyum pahit, melengos sampe balik komen judes udah pernah saya jawab. Disaranin makan ini itu, pergi ke dokter x y z, dari yang beneran peduli sampai cuma terkesan sok tau. Reaksi saya dari mulai yang cuek, sampai stress nangis sesegukan di pelukan suami juga udah saya alamin.
Ikhtiar sana sini, baik medis maupun alternatif, pun sudah. Tapi mau bilang apa, saat itu memang belum waktunya. Mereka (dan juga saya) kadang lupa, Tuhan yang punya kuasa.
So pleaseee, watch your words. If you can’t say something supportive, just try to smile instead of judging. Everybody is fighting their own battle. You never know what they’re going through.
Dan buat teman-teman yang masih berjuang (dan kadang harus nerima omongan yang bikin kuping merah dan sebel di hati), semoga selalu diberi kesabaran dan keikhlasan. Your best gift in a best time will come.. soon. Aamiin.
Reblogged this on -ndutyke- and commented:
Ndutyke: Aaaaah I loooove this post!! Bener Mbak, dadi wong ojok asmuni (asal muni/bicara).
Iyaaa, kalo kata orang londo, “Be sure to taste your words before you spit them out”. Jangan udah asal ngomong trus baru mikir π
@chrys: *lap kringet* apalagi di jaman sekarang, jamannya ngomong bisa dgn mudah (mudah nyeplos dan mudah dibaca orang) lewat twitter dan FB.
Iyaaa…suka sebel kalo ada org tanya ini inu….malah dituduh menunda-menunda…lha wong hampir 7th sy menanti gak pernah menunda koq π
Sekarang siy sy udh kebal sama becandaan, pertanyaan begituan, yg penting sy dan suami selalu berusaha dan kami berdua selalu saling mndukung dan menguatkan dan yg penting gak saling menyalahkan karena kami tahu Allah memiliki rencana indah untuk kita, hanya Dia yang tahu kapan tiba saatnya…
Suka dg kalimat terakhir, ‘your best gift in a best time will come…soon. Aamiin.’
Salam kenal ya… #maaf komennya kepanjangan
Waaah lama nikahnya msh seangkatan, akupun 7 tahun-an π
Memang yang paling berat (buatku dulu) soal omongan orang2 kayak gini ya ini, tapi selama selalu berusaha ikhlas dan suami-istri saling support, everything will be okay eventually. Semua ada hikmahnya. Allah maha tahu yang terbaik, yakin kita bisa lalui ujian Nya. *kasih peluk virtual*
Salam kenal juga ya mbak π makasih banyak sudah mampir
I have a daughter. I love her very much – do not mistaken me. BUT – there are many times I am jealous to those who do not have kids. I am a single parent. I am happy, very much – do not mistaken me. BUT – there are many times I am jealous to those who have husband/wife and love their partner unconditionally, with or without having kids. Our life, is about jealousy, if we don’t mind our thoughts. Our life will be other people’s load, if we don’t wipe our mouth and mind our attitude.
Regardless of marital status, motherhood is hard. Being a single mom just may have it tougher, not to mention facing tough questions and judgment. But I believe it makes you a tough and better person each day.
Stay strong, mama ^^ *hug*
:)) believe me, I know women who are jealous and want to be a single (parent) like me (as well as want to be a mother too). But, as I told you – life is about jealousy, if we are not grateful for what we are/have. Love xxxx
aamiin.. emang kadang orang lain tu suka ngejudge tanpa tau apa yg sebenernya terjadi. aku pun juga pengeeeen banget punya anak.. terkadang iri juga ngeliat temen yang baru sebulan nikah langsung hamil. emang sih aku juga itungannya masih baru nikahnya,ngga kaya mba,mem tyka,atau mba sofi. tapi namanya wanita kan tetep aja pengen secepatnya ngerasain rasanya hamil,melahirkan,punya buah cinta bersama suami. pokoknya yakin aja sama buah kesabaran, pasti berujung manis. insya Allah..
salam kenal mba, maaf kalo malah curcol yaa.. π
Sukaaaa sama komennya: “yakin aja sama buah kesabaran, pasti berujung manis. Insya Allah…” — aamiin!
Salam kenal jugaa, makasih sudah sudi berbagi cerita π
Au mengalami hal serupa juga, hapir empat tahun menanti. Dapat saran A sampai ZZ.. Tapi belum berhasil…. Olga ini mulutnya memang perlu disekolahin…
Insya Allah segera yaa mbak π aamiin.
Salam kenal mba..
Ujian itu tanda sayang Allah pada kita ya mba.. Mengalami hal ini membuat sya & suami belajar banyak arti bersyukur yang dimasa lalu sering terlalaikan.. . Insyaallah semua indah pada waktunya ya mba.. Mari kita berjuang bersama dan saling mendukung.. Love this post.. π
Yup, seperti quote ini, “everything in life happens for a good reason, it teaches you something”.
Salam kenal jugaa π
sayah nikah hampir 4 tahun, masih kosong juga. Dengan berlalunya waktu, di titik ini saya punya kesimpulan
anak bukan cuma urusan Tuhan, tapi juga urusan tetangga, sodara sodara, dan temen temen kepo. hehehe…
suka dengan komen Tobytall, defaultnya manusia kan kalau tidak sombong ya berkeluh kesah. Pada akhirnya kembali ke rasa syukur yang dibanyakin. π
Tetep semangat ya Mbak, dan tetap ceria!!!
Sedangkan buat Olga ” Lo percuma ditegor KPI kemana mana tapi ga belajar!!” *lempar mic*
Semua merasa punya urusan ya, padahal jalan hidup itu Tuhan yang tentukan. Padahal urusan sendiri aja udah berat ya, kok msh punya waktu ngurusin org lain, hehe.
Keep fighting yaa, mbak π tetap semangaaat!
Olga emang nggak pernah belajar, kalo udah salah gini trus di bully eh dia malah yang paling kenceng nangisnya… *gaplok*
yang namanya “angger njeplak” atau asal ngomong itu ya emang seperti itu sih, mbak…
tu2t sih nggak bisa bilang “sabar ya, mbak” karena tu2t juga dalam masa seperti yang digambarkan disini ^-^; reaksi, yah, karena mbak juga mengalami jadinya tu2t ya setuju banget ama yg ditulis.
kalo hubby-ku bilang… “kalau Allah menghendaki, dirimu yang divonis tidak bisa punya anak-pun bisa mengandung. jadi sekarang serahkan semuanya kepada Allah”..
salam kenal ya, mbak ^^
Aaahh speechles, suami mu wise banget :’)
Insya allah keikhlasan kalian berdua berbuah manis kelak, aku turut mendoakan yaa…
Salam kenal juga ^^
Ikut emosi baca ocehannya Olga. Huh!
Banget! Kepengen bekep mulutnya pake popok bekas biar ngga ngomong sembarangan lagi deh π
aku belum nikah. tapi baca komennya olga aja udh sedih bgt… setuju sama post ini … please mind people’s business.. π¦
Jadi pelajaran buat kita juga untuk selalu hati2 bicara maupun buat status di social media/blog yaa π
saya pun, mbak. been almost five years, mulai rada kebal sama mulut2 bebal :p
nice post ^^
Yang penting mikirin urusan kita sendiri aja yaa, orang lain nggak usah. Kan nggak minta makan sama dia, hehe π
Reblogged this on Catatan Harian Calon Ibu.
bunda…….aku jg yakin penantian kita akan berbuah manis. aku jg msh menunggu bunda hampir 2 tahun..tapi Allah belum berkehendak untuk saya menimang buah hati. terus sabar, berdoa dan semangat…………………..
Tetap semangat π semoga keajaiban itu datang segera untukmu yaaa
Wow, wonderful blog layout! How long have you been blogging for? you make blogging look easy. The overall look of your website is fantastic, as well as the content!. Thanks For Your article about Tentang Anak | Making Memories .