Being Left Handed is not a Crime

Lupa persisnya sejak kapan, Alea fasih pakai tangan kiri untuk megang sesuatu. Dan sekarang di usianya yang menginjak 4 tahun lebih, makin positif lah bahwasanya dia lebih lihai menggunakan tangan kiri ketimbang tangan kanannya. Padahal setahu saya, riwayat keluarga saya dan suami semua pengguna tangan kanan. Dan ternyata memang, kidal karena keturunan itu pun sedikit sekali.

Awalnya saya coba pelan-pelan mengubah orientasi dia melakukan sesuatu ke tangan kanan, tapi yaa mungkin pada dasarnya kemampuan dominan otaknya di kanan, tentu aja lagi-lagi balik pake tangan kirinya. Di kasih pensil di tangan kanan, pasti di oper ke kiri. Coba dekatin barang-barang di sebelah kanan misalnya, nantinya di ambil oleh tangan kirinya juga. Makan pun dia sering kelupaan nyuap pake tangan kiri.

Coba browsing soal ini, dan banyak menemukan artikel menarik seputar si pengguna tangan kiri ini.

Kemampuan anak kidal menggunakan tangan kiri berkaitan dengan fungsi otak kanan dan otak kiri yang sudah terprogram sejak anak berada dalam kandungan. Otak kiri berfungsi untuk mengatur kemampuan berbahasa, berbicara, membaca, menulis dan segala sesuatu yang berkaitan dengan tata bahasa. Otak kanan berfungsi untuk kemampuan kreativitas dan persepsi, pengenalan dimensi ruang dan situasi, kewaspadaan, serta perhatian dan konsentrasi. Biasa dikenal dengan kemampuan matematik. Kemampuan anak kidal terletak pada perkembangan otak kanannya yang lebih baik dibanding otak kirinya. Sebaliknya, anak yang memiliki kecenderungan tangan kanan, berarti otak kirinya memiliki perkembangan lebih baik. Anak kidal atau bukan biasanya mulai terlihat saat usia 2-3 tahun dan akan menjadi permanen pada usia 6 tahun. Kebiasaan anak kidal bisa diubah sebelum dia berusia 6 tahun. Lakukan secara bertahap dan jangan memaksa. {Sumber dari sini}

Saya dan suami, untungnya karena udah lama cari info soal ini, sepakat untuk nggak memaksa dia beralih ke tangan kanan. Hanya untuk hal-hal tertentu kayak makan dan aktifitas sosial seperti salaman, menerima barang dari orang lain, kami terus melatihnya untuk menggunakan tangan kanan. Selain faktor kesopanan dalam adat ketimuran, agama juga menganjurkan demikian. Lagipula anak yang terbiasa menggunakan kedua tangannya bisa membuat kedua belahan otaknya sama aktif dan berkembang baik.

Yang jadi PR buat kami orang tuanya tentunya karena stigma orang kita yang banyak masih berpikir bahwa tangan kiri = tangan jelek. Padahal Tuhan ciptakan seluruh anggota badan kita sesuai fungsinya kan, nggak ada yang bagus dan jelek.

Penting baginya untuk tetap diterima lingkungan dengan baik. Kidal merupakan keistimewaan, bukan aib dan bukan hal yang memalukan/jelek. Nggak perlu dijuluki aneh-aneh. Kemampuan belajar mereka sama baiknya kok (bahkan katanya lebih baik, cmiiw) dengan yang dominan tangan kanan. Jangan sampai rasa percaya dirinya terhambat bila segala sesuatu yang dia kerjakan dengan tangan kiri dibilang tangan jelek.

Einstein, Picasso, Benjamin Franklin, WA Mozart, Leonardo da Vinci, Oprah, Bill Gates, Obama… mereka ini adalah tokoh-tokoh dunia yang meskipun kidal, mereka mampu sukses melebihi orang-orang normal.

Semoga kita jadi orang tua yang berlapang dada dan selalu sabar dalam mendidik anak-anak kita untuk menjadi lebih baik tanpa harus mengekang dan memaksakan kehendak kita sebagai orang tua. Biarkanlah anak-anak mengekspresikan diri mereka sesuai dengan tumbuh kembang dan kecerdasan otaknya 🙂